Ngerasa gampang baper, terharu, atau cepet paham sama modus orang lain? Yuk, coba cek apa kamu si manusia langka yang masuk ke dalam kategori Highly Sensitive Person
Kali ini gue balik lagi mau bahas tentang buku, yaitu sebuah buku yang berjudul Being Less Sensitive Person yang ditulis oleh seorang sarjana sains yang juga pengelola media digital bernama Restianingrum, yuk tanpa banyak basa basi langsung aja yah.
Apa yang membuat gue memutuskan buat baca buku ini?
Hal yang membuat gue memutuskan buat baca buku yang berjudul Being Less Sensitive Person karya Restianingrum ini adalah karena menurut gue saat ini kata baper udah menjadi hal lumrah yang sering diucapin di pergaulan sehari-hari. Baper secara singkat kurang lebih artinya terlalu dibawa ke perasaan atau diambil hati. Oia, bahkan gue pernah liat beberapa status orang lain yang mengeluh kalo saat ini kata baper seringkali dijadiin pembenaran buat mengejek orang lain. Terlepas dari setuju atau ngga setuju tentang hal ini, beberapa waktu yang lalu gue ketemu sama buku yang berjudul Being Less Sensitive Person dan menurut gue buku ini sepertinya relate dengan fenomena saat ini yaitu populernya penggunaan kata baper di pergaulan sehari-hari.